ETOS KERJA
KUALITAS SDM DAN PEMBANGUNAN BANGSA.
Prof. Dr. Amin rais seorang tokoh
reformasi indonesia mengatakan umat islam saat ini terutama di indonesia ialah
umat yang paling tertinggal, umat yang paling terbodoh, umat yang paling
terbelakang jika dibandingkan dengan umat lain di dunia.
Dr. Yusuf qordowi dalam bukunya
musskylatul fakry wakaifa a’la jahlil islam mengungkapkan islam saat ini tengah
menghadapi persoalan besar lagi mendasar yakni berada dalam kondisi kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan.
Prof.dr.
nurkholis majid pun menegaskan islam memiliki
ajaran yang visioner dan revolusioner tetapi anehnya kondidi umat islam saat
ini betul betul dicengkram oleh oleh gurita kemiskinaan dan keboidohan
Ungkapan tersebut bukanhanya
mengumbar kata tanpa fakta sebab secara dejure dan defacto kita kalah oleh
amerika yang kapitalis, kita jauh tertinggal oleh cina yang konfucionis tauis
bahkan kita jauh terbelakang oleh jepang yang budis tausis, dampaknya hadirin
kita hanya menjadi bnagsa yang yang berjiwa pengemis bermental apatis dan berwatak
iblis, fikiranya kostor sifatnya diktator jiwanya kendor mentalnya molor
kerhjaanya hanya ngelihat goyang ngebor dan goyang ngecor betul. Demikianlah
hadirin poter nyata rendahnya SDM yang berefek lamngsung kepada kondisi bangsa
oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami akajn membahas “ etos kerja ,
kualitas SDM dan pembangunan bangsa “ dengan reujukan q.s al mujadalah ayat 11
Dewan hakim yang kami hormati
hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan.
Ayat tadi merupakan landasan
teologis dalam mewujudkan su,mber daya manusia yang berkualitas untuk membangun
bnagsa yakni melalui peningkatan ilmu pengetahuan yang berbasisikan keimanan.
Dr sulaiman al asqori dalam zubdatut tafsir min fathil qodir menjelaskan ayat
ini “ barangsiapa yang berkumpul dalam diri seseorang iman dan ilmu maka allah
akan mengagkat derajat orang tersebut dengan keimananya dan kemudian dengan
kadar ilmu pengetahuanya beberapa derajat”
dengan demikian hadirin untuk
menyiapakn sdm yang bverkualitas kita harus menciptakan pendidikan yang
memberdayakan potensi iman dan ilmu sehingga nantinya kan terciptalah sdm yang
handal dan personal yang profesional, sebaliknya hadirin jika ilmu tanpa
didasri iman maka hanya akan melahirkan model manusia jahiliyah, akidahnya
lemah dan kerjaanya bikin rusak bangsa dan negara selain itu hadirin Akibatnya
lemahnya iman dan keyakinan ilmu pengetahuan disalahgunakan yang seharusnya
menuntun kejalan kebaikan malah menjerumuskan pada tingkat kebiadaban kezaliman
dan kesewenang wenagan kita perhatikan ahir” ini angka angka kejaahatan banya
dilakukan oleh orang orang berpendidikan beerilmu dan berwawasan kita
perhatikan orang orang miskin kalaw mencuri hanya untuk makan sehari hari orang
oramng bodoh kalaupun mencuri hanya untuk sesuap nasi namun jika maling maling
berpendidikan mulai beraki dengan bersenjatakan pena , mengutak atik data
memanipulasi data hanya dengan sekejap mata hadirin mereka mampu merogoh uang
negara dengan nilai milyaran rupiah, bukan kah saat ini kita sedang dibnikin
bingung siapakah sebenarmnya yang maling polisi kena , jaksa kena, hakim kena,
pengaxcara kena bahkan kpk nya pun kerna. Bikin selogan bagus bagus orang bijak
taat bayar pajak eh orang pajak malah nyikat duit pajak dasar kau buaya buntung
openegnya nyuari untung demikianlah hadirin akibat ilmu yang tidak diimbangi
dengan keimanan
lalu apa yang harus kita lakukan
setelah menbdapatkan iolmu pengetahuan ? sebagai jawaban marinkita perhatikan
q.s attaubah ayat 105
DEWAN HAKIM
YANG KAMI HORMATI, HADIRIN SEBANGSA DAN SETANAH AIR YANG KAMI BANGGAKAN
Dalam Ayat tadi terdapat kalimat
ai, i,malu ma si,tum “ bekerjalah kamu sesuai dengan skill, profesi, dan
keilmuan masing masing “ demikian penafsiran imam ali ash-sha buni dalam
shofwatuttafasir Jika kita kaji lebih dalam hadirin ayat tadi diawali dengan
kalimat i,malu istimbatnya i, malu adalah sigat amr kaedah usul fiqih al aslu
fil amri lilwujub pada dasarnya setiap perintah itu menunjukan adanya suatu
kewajiban oleh karena itu wajib hukumnyua bagi saya, saudara dan kita semua
untuk bekerja dn berusaha sesuai dengan kemampuanya masing masing.
Berkaitan dengan hal tersebut prof.
Dr. Quraisihab menjelaskan ayat tersebut bahwa ada 3 perintah allah kepada kita
1.
Kita harus memiliki mental bajatak mudah menyerah dan
selalu beruusaha
2.
Kita harus memanfaatkan waktu sebaik baiknya
3.
Dalam bekerja kita harus senantiasa berdoa kepada
allah swt
Jika hal tersebut kita aplikasikan dalam kehidupan nyata maka
bangsa klita pasti akan memiliki etos kerja yang berkualitas yang mam[u
membangun bangs akita sebab sejarah membuktikan bukankah dengan etos kerja yang
tinggi lahirlah orang orang besar yang mampu merubah peradaban dunia, bukankah
banyaik orsang orang besar yang mengawali karirnya hanya dengan berjualan koran
bukan nualan koranya yang kita ikuti tapi etos kerjanya yang harus kitab
teladani Dengan demikian hadirin sumberdaya manusia yang berkualitas selain
harus menguasai ilmu pengetahuan juga dituntun untuk memiliki etos kerja yang
berkualitas sehiungga ilmunya bukan hanya sekedar ilmu tapi juga amal dan
apabila sikap ini dikerjakan oleh insan insan nan beriman maka allah akan
menmberikan balasan berupa pahala yang berlimpah ruah sesuai demngan janji
allah dalam q.s L Midah ayat 9.
Dari syarahan ini dapat disimpulkan bahwa untuk membajuakan
sebuat bangsa mak dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk
menciptakn sumberdaya m,anusia yang berkualitas maka harus menciptakan
pendidikan yang berbasis ilmu dan iman selain itu harus pula diimbangi dengan
etos kerja yanhg tinggi sebab dengan etos klerja kualitas SDM maka akan mampun
membangun bangsa indonesia kearah yang lebih baik lagi.