Kamis, 11 Juni 2015

etos kerja, kualitas SDM dan pembangunan bangsa. syarhil qur'an mariam sdp

ETOS KERJA KUALITAS SDM DAN PEMBANGUNAN BANGSA.
Prof. Dr. Amin rais seorang tokoh reformasi indonesia mengatakan umat islam saat ini terutama di indonesia ialah umat yang paling tertinggal, umat yang paling terbodoh, umat yang paling terbelakang jika dibandingkan dengan umat lain di dunia.
Dr. Yusuf qordowi dalam bukunya musskylatul fakry wakaifa a’la jahlil islam mengungkapkan islam saat ini tengah menghadapi persoalan besar lagi mendasar yakni berada dalam kondisi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Prof.dr.
 nurkholis majid pun menegaskan islam memiliki ajaran yang visioner dan revolusioner tetapi anehnya kondidi umat islam saat ini betul betul dicengkram oleh oleh gurita kemiskinaan dan  keboidohan
Ungkapan tersebut bukanhanya mengumbar kata tanpa fakta sebab secara dejure dan defacto kita kalah oleh amerika yang kapitalis, kita jauh tertinggal oleh cina yang konfucionis tauis bahkan kita jauh terbelakang oleh jepang yang budis tausis, dampaknya hadirin kita hanya menjadi bnagsa yang yang berjiwa pengemis bermental apatis dan berwatak iblis, fikiranya kostor sifatnya diktator jiwanya kendor mentalnya molor kerhjaanya hanya ngelihat goyang ngebor dan goyang ngecor betul. Demikianlah hadirin poter nyata rendahnya SDM yang berefek lamngsung kepada kondisi bangsa oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami akajn membahas “ etos kerja , kualitas SDM dan pembangunan bangsa “ dengan reujukan q.s al mujadalah ayat 11
Dewan hakim yang kami hormati hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan.
Ayat tadi merupakan landasan teologis dalam mewujudkan su,mber daya manusia yang berkualitas untuk membangun bnagsa yakni melalui peningkatan ilmu pengetahuan yang berbasisikan keimanan. Dr sulaiman al asqori dalam zubdatut tafsir min fathil qodir menjelaskan ayat ini “ barangsiapa yang berkumpul dalam diri seseorang iman dan ilmu maka allah akan mengagkat derajat orang tersebut dengan keimananya dan kemudian dengan kadar ilmu pengetahuanya beberapa derajat”
dengan demikian hadirin untuk menyiapakn sdm yang bverkualitas kita harus menciptakan pendidikan yang memberdayakan potensi iman dan ilmu sehingga nantinya kan terciptalah sdm yang handal dan personal yang profesional, sebaliknya hadirin jika ilmu tanpa didasri iman maka hanya akan melahirkan model manusia jahiliyah, akidahnya lemah dan kerjaanya bikin rusak bangsa dan negara selain itu hadirin Akibatnya lemahnya iman dan keyakinan ilmu pengetahuan disalahgunakan yang seharusnya menuntun kejalan kebaikan malah menjerumuskan pada tingkat kebiadaban kezaliman dan kesewenang wenagan kita perhatikan ahir” ini angka angka kejaahatan banya dilakukan oleh orang orang berpendidikan beerilmu dan berwawasan kita perhatikan orang orang miskin kalaw mencuri hanya untuk makan sehari hari orang oramng bodoh kalaupun mencuri hanya untuk sesuap nasi namun jika maling maling berpendidikan mulai beraki dengan bersenjatakan pena , mengutak atik data memanipulasi data hanya dengan sekejap mata hadirin mereka mampu merogoh uang negara dengan nilai milyaran rupiah, bukan kah saat ini kita sedang dibnikin bingung siapakah sebenarmnya yang maling polisi kena , jaksa kena, hakim kena, pengaxcara kena bahkan kpk nya pun kerna. Bikin selogan bagus bagus orang bijak taat bayar pajak eh orang pajak malah nyikat duit pajak dasar kau buaya buntung openegnya nyuari untung demikianlah hadirin akibat ilmu yang tidak diimbangi dengan keimanan
lalu apa yang harus kita lakukan setelah menbdapatkan iolmu pengetahuan ? sebagai jawaban marinkita perhatikan q.s attaubah ayat 105
DEWAN HAKIM YANG KAMI HORMATI, HADIRIN SEBANGSA DAN SETANAH AIR YANG KAMI BANGGAKAN
Dalam Ayat tadi terdapat kalimat ai, i,malu ma si,tum “ bekerjalah kamu sesuai dengan skill, profesi, dan keilmuan masing masing “ demikian penafsiran imam ali ash-sha buni dalam shofwatuttafasir Jika kita kaji lebih dalam hadirin ayat tadi diawali dengan kalimat i,malu istimbatnya i, malu adalah sigat amr kaedah usul fiqih al aslu fil amri lilwujub pada dasarnya setiap perintah itu menunjukan adanya suatu kewajiban oleh karena itu wajib hukumnyua bagi saya, saudara dan kita semua untuk bekerja dn berusaha sesuai dengan kemampuanya masing masing.
Berkaitan dengan hal tersebut prof. Dr. Quraisihab menjelaskan ayat tersebut bahwa ada 3 perintah allah kepada kita
1.                           Kita harus memiliki mental bajatak mudah menyerah dan selalu beruusaha
2.                           Kita harus memanfaatkan waktu sebaik baiknya
3.                           Dalam bekerja kita harus senantiasa berdoa kepada allah swt
Jika hal tersebut kita aplikasikan dalam kehidupan nyata maka bangsa klita pasti akan memiliki etos kerja yang berkualitas yang mam[u membangun bangs akita sebab sejarah membuktikan bukankah dengan etos kerja yang tinggi lahirlah orang orang besar yang mampu merubah peradaban dunia, bukankah banyaik orsang orang besar yang mengawali karirnya hanya dengan berjualan koran bukan nualan koranya yang kita ikuti tapi etos kerjanya yang harus kitab teladani Dengan demikian hadirin  sumberdaya manusia yang berkualitas selain harus menguasai ilmu pengetahuan juga dituntun untuk memiliki etos kerja yang berkualitas sehiungga ilmunya bukan hanya sekedar ilmu tapi juga amal dan apabila sikap ini dikerjakan oleh insan insan nan beriman maka allah akan menmberikan balasan berupa pahala yang berlimpah ruah sesuai demngan janji allah dalam q.s L Midah ayat 9.
Dari syarahan ini dapat disimpulkan bahwa untuk membajuakan sebuat bangsa mak dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk menciptakn sumberdaya m,anusia yang berkualitas maka harus menciptakan pendidikan yang berbasis ilmu dan iman selain itu harus pula diimbangi dengan etos kerja yanhg tinggi sebab dengan etos klerja kualitas SDM maka akan mampun membangun bangsa indonesia kearah yang lebih baik lagi.