SONIC LINGUSTIC : Modal Gondrong, Menang Nasib
SERPONG -- "Modal kami Cuma rambut
gondrong tapi kami menang nasib”. Hal
tersebut di ungkapkan oleh Fahri salah satu peserta lomba Graffiti SONIC
LINGUISTIC dari Universitas Ibnu Khaldun, sabtu (9/3).
Perlombaan Graffiti
merupakan lomba yang mengasah potensi, kreasi dan inovasi yang sudah diadakan
tiga kali berturut-turut dalam acara SONIC LINGUISTIC yang diadakan oleh MAN Insan
Cendekia, lomba Graffiti kali ini mengusung tema “PERANG DUNIA KE TIGA”, yang
berlangsung sangat meriah terbukti dari jumlah peserta yang lebih meningkat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang jumlah pesertanya hanya sepuluh group yang
sekarang meningkat menjadi dua puluh yang setiap group terdiri dari maksimal
empat orang.
Lokasi
lomba Graffiti yaitu di gerbang utama MAN Insan Cendekia yang mengundang banyak
mata untuk melihat lomba tersebut, karena hasil karya yang dibuat oleh peserta
sangat bagus dan unik serta menarik, lomba Graffiti kali ini dibagi dua sesi.
Sesi pertama dari jam 09:15 sampai 12:15 dan sesi ke-dua jam 12:30 sampai
14:30.
Fahri, Hadi,
Joko, Anton adalah peserta Graffiti dari Universitas Ibnu Khaldun yang mereka namai
dengan group “Tas-Tas”, mereka peserta yang sangat antusias dalam mengikuti
lomba dan berambisi untuk jadi juara, walawpun lomba kali ini mereka tidak
memiliki persiapan yang matang namun itu semua tidak menjadi kendala bagi
mereka karena ini merupakan ajang untuk menuangkan hoby mereka dan untuk
berprestasi.
Pada lomba Graffiti
kali ini mereka menggunakan teknik lukis yang yang bahan dasarnya ialah cat tembok
dan media triplek yang dipoles dengan pylox sebagai polesan terahir yang
tujuanya untuk pencerahan warna.
“Kami tidak
mau diremehkan walaupun kami terlihat tidak memiliki kemampuan tapi kami akan
buktikan nanti hasilnya”, ujar Joko. Dengan bermodalkan iseng dan menyalurkan
hoby mereka mampu membuat Graffiti dengan baik.
Dengan
penuh kerja keras dan kreatifitas yang tinggi ahirnya mereka dapat
menyelesaikan karyanya sebelum waktu yang ditentukan habis, dan mereka sangat
puas dengan hasil karya mereka bahkan melebihi dari apa yang mereka harapkan.
Detik-detik
terahir yang mendebarkan yaitu tepatnya pada saat pengumuman juara jam 17:12, akhirnya
dengan semangat yang membara, percaya diri yang tinggi serta ambisi yang besar
untuk menjadi juara mereka mendapatkan hasil yang memuaskan, mereka mendapatkan
gelar “BEST CREATIVE” dengan
perolehan nilai sebesar 700 point. Semua itu menjadi bukti bahwa penampilan
bukan menjadi hal utama tapi hasil yang maksimal yang paling terpenting, “ ini
bukti dari janji kami” ujar Anton.
Galih
selaku Koordinator lomba Graffiti SONIC LINGUISTIC berharap kedepannya agar
lomba Graffiti SONIC LINGUISTIC ini semakin populer dan dapat dicintai
masyarakat.
(Mariam)